Di salin dari Kulsap ODOJ MJR SJS 2 tanggal 31 Agustus 2020 oleh zaharaannisaa
(dikutip dari buku Tazkiyatun Nafs tulisan Ibnu Rajab Al-Hambali, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, dan Imam Al-Ghazali)
Dalam Al-quran Allah swt telah berfirman yang artinya:
Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, sendau gurau yang melalaikan, perhiasan, saling berbangga diri di antara kalian, dan saling berlomba untuk memperbanyak harta dan anak (Al-Hadid:20)
Sederhananya, cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah dan berdzikir kepadaNya. Sebaliknya, dia sibuk dan dilalaikan oleh semua urusan dunianya, tentang hartanya, kekayaannya, perhiasannya, dan lainnya.
Apabila seseorang dilengahkan oleh harta bendanya, maka dia termasuk kelompok orang merugi. Karena hati jika telah lalai dari dzikrullah, maka setan lah yang akan menguasainya. Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan banyak kebaikan, padahal ia baru melakukan sedikit saja.
Dalam buku ini, disebutkan bahwa para ulama berkata bahwa cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak agama, hal ini ditinjau dari berbagai sisi:
Pertama, mencintainya akan mengakibatkan mengagungkannya.
Padahal dunia ini sangatlah remeh di sisi Allah.
Kedua, Allah telah melaknat, memurkai, dan membencinya, kecuali cinta yang hanya ditujukan kepadaNya.
Ketiga, seseorang yang mencintai dunia pasti menjadikannya sebagai tujuan akhir dari segalanya.
Dalam hadist Abu Hurairah yang diriwiyatkan oleh Muslim dijelaskan tentang tiga orang yanh pertama kali dijilat api neraka, yaitu orang yang berperang, orang yang bersedekah, dan orang yang membaca al-quran, mereka mengerjakannya untuk mendapatkan dunia dan kekayaannya.
Begitulah cinta dunia, bisa merusak amal, bahkan menjadikannya sebagai orang yang pertama kali masuk neraka. Na'uzubillah min zalik.
Keempat, mencintai dunia akan menghalangi seseorang dr aktivitas bermanfaat untuk kehidupan akhirat.
Sebaliknya ia akan sibuk dengan apa yang dicintainya (dunia yang nelalaikan)
Kelima, mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapan terbesar seorang hamba.
Padahal Rasullah telah bersabda barang siapa yang mengahrapkan akhirat, Allah akan menjadikan kekayaan di hatinya dan menghimpun seluruh urusannya untuknya serta dunia akan datang kepadanya dalam keaadaan tunduk.
Lantas apa yg membuat kita masih menginginkan dunia?
Keenam, pencinta dunia adalah manusia dengan adzab yang paling berat.
Mereka disiksia du dunia, du barzakh, dan di akhirat.
Na'uzubillah min zalik.
Dunia ibarat bayang-bayang. Disangka memiliki hakikat, padahal tidak. Dikejar untuk digapai, sudah pasti tidak akan pernah sampai. Mirip fatamorgana.
Betapa dunia sangatlah remeh di sisi Allah. Dan sudah pasti akhirat lah yang lebih mulia di sisi Allah.
Abdullah bin Mas'ud berkata, "Bagi semua orang dunia ini adalah tamu, dan harta itu adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan".
Mari hidup di dunia dengan bervisi Surga. Maka kesempatan hidup di dunia ini kita jadikan sarana untuk mempersiapkan bekal kita di akhirat, agar Allah izinkan kita berkumpul lagi di Surga Nya.
No comments:
Post a Comment