sumber: google |
Berbekal rasa penasaran tersebut, di lain kesempatan saya mencoba membeli buku yang berjudul IKIGAI, Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Orang Jepang karya Hector Garcia dan Francesc Miralles. Buku ini menceritakan tentang orang Jepang yang percaya bahwa setiap manusia memiliki ikigai (alasan untuk hidup) yang membuat mereka bahagia dan selalu semangat menjalani hidupnya.
Buku Ikigai merupakan hasil penelitian terhadap rahasia hidup orang Jepang dengan rata-rata usia di atas 100 tahun atau yang biasa disebut centenarian, mereka tinggal di kawasan Zona Biru. Mereka selalu bangun di pagi hari dengan semangat dan aktif bekerja di bidang yang disukai sampai tua tanpa benar-benar "pensiun"- sebuah kosakata yang tidak akan kita temukan dalam bahasa Jepang. Ikigai telah mengantarkan bangsa Jepang masuk dalam deretan manusia dengan rata-rata harapan hidup tertinggi di dunia.
Sebenarnya, banyak orang Jepang tidak pernah benar-benar pensiun. Mereka terus melakukan apa yang mereka sukai selama kesehatan mereka memungkinkan. Tidak ada kata dalam bahasa Jepang yang berarti pensiun dalam artian "Tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai".
Salah satu kunci ikigai yaitu rasa komunitas yang kuat dan ikigai yang jelas mempunyai nilai sebanding dengan makanan Jepang yang terkenal sehat. Studi terbaru tentang centenarian sebuah pulau kecil di Jepang selatan, yaitu Okinawa dan Zona Biru (wilayah geografis tempat orang hidup paling lama) memberikan sejumlah fakta yang menarik.
Desa Ogimi, merupakan desa yang terdapat di arah utara pulau Okinawa. Desa ini termasuk pemegang rekor Guinness untuk desa berumur panjang. Adalah Misao Okawa (117) yang merupakan salah satu centenarian tertua di dunia yang ada di Okinawa menurut Kelompok Penelitian Gerontology sampai April 2015. Misao meninggal di sebuah fasilitas perawatan di Osaka setelah hidup selama 117 tahun dan 27 hari. Ketika para spesialis bertanya tentang rutinitas perawatan dirinya, Misao menjawab dengan sederhana, "Makan sushi dan tidur".
Ogimi juga dikenal sebagai Village of Longevity. Untuk sampai sampai ke Ogimi, kita harus terbang tiga jam dari Tokyo ke Naha, ibu kota Okinawa.
Bersambung ke part 2, in syaa Allah