Wednesday, August 13, 2014
Nikmatnya Maghrib Berjamaah
Hidup di Jabodetabek memang harus banyak-banyak bersyukur dan bersabar, terlebih lagi dengan pekatnya aktivitas dan padatnya jalan, sehingga menimbulkan macet dimana-mana. Disamping itu tuntutan pekerjaan dan aktivitas warga kota ini semakin membuat kening berkerut, baik itu pekerja, mahasiswa, maupun pelajar, rata-rata hidup mereka sebagian besar habis di jalan, bener! di jalan!
Saya sebagai seorang mahasiswa berasal dari Jabodetabek, Bekasi tepatnya, sebuah kota kedua (menurut saya) yang terpadat setelahh Jakarta, dan sekarang sedang merantau, menuntut ilmu di kota lain. Ketika liburan dan pulang ke kampung halaman, terasa sekali padatnya aktivitas yang membuat gerah diri. Rangkaian aktivitas dari pagi-pagi buta hingga tengah malam masih saja selalu ramai. Padat!
Sewaktu sholat maghrib berjamaah di masjid komplek rumah, di momentum dzikir, saya termenung, menaikkan sedikit lebih tinggi kepala, menengok ke samping, "..rupanya shaffnya terisi penuh ya". Melihat beberapa jamaah yang berisi pemuda, bapak-bapak, pelajar, anak kecil, dll, membuat saya menarik memori tiga tahun silam, ketika saya masih berstatus pelajar SMA.
Ketika itu menjelang akhir sekolah dan persiapan ujian akhir aktivitas benar-benar sangat padat. Bagaimana tidak, mulai dari pagi buta sudah harus siap-siap berangkat ke sekolah, sampai siang menjelang sore baru pulang ke rumah, dan sampai di rumah pas waktu sebelum masuk maghrib. Kadang harus ada les tambahan sampai malam yang membuat kita tidak sempat pulang. Tetapi les itu tidak setiap hari.
Tetapi untunglah, saya bersyukur, ada satu hal yang ingin saya kenang di renungan dzikir ba'da sholat maghrib tersebut, seusai menunaikan aktivitas hari tersebut, Allah masih memberikan kesempatan untuk berbesih diri, di rumah khususnya, (setelah saya merasakan tidak terlalu nyamannya berbesih diri sewaktu awal-awal kos kuliah). Setelah mandi dan berbesih diri, tubuh menjadi segar dan fresh, segala kepenatan yang sempat melekat mulai pudar di guyur air dingin pancuran. Dan saya siap untuk berangkat sholat maghrib berjamaah.
Waktu maghrib, adalah waktu yang benar-benar syahdu, menurut saya waktu tersebut adalah waktu yang paling menenangkan. Dimana pada waktu tersebut adalah pergantian dari siang hari menjadi malam hari. Satu hal, setelah beraktivitas padat di pagi tersebut, lalu berbesih diri, dan melaksanakan sholat maghrib berjamaah di masjid adalah sesuai kenikmatan yang besar. Tiap-tiap langkah pergi dan pulangnya membuat hati tentram, shaff-shaff yang tersusun rapih, anak-anak kecil yang ikut sholat, badan yang segar dan fresh, serta pakaian yang baik untuk dikenakan.
Saya tersadar dari lamunan tersebut, kemudian berpikir, bahwa saya dapat merasakan hal tersebut kembali, menikmati sholat maghrib berjamaah di masjid kampung halaman, masjid Daarul Uluum, Jati Kramat Indah 2, Bekasi. Ya Allah, semoga engkau jadikan keberkahan dari setiap amal-amal kami, engkau sejukkan jalan-jalan menuju ibadahMu, serta tanamkan rasa syukur di hati-hati kami.
Signature
Elmo Juanara
(www.ElmoJuanara.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment