Bagaimanakah berbisnis yang benar itu? Bagaimana kah bisnis yang bisa menghasilkan keuntungan itu? Ya jika melihat rasulullah dan para sahabat dalam berbisnis, tentulah bisnis yang mereka lakukan perdagangan dan jasa. Tidak lebih dari itu. Tetapi dengan itu mereka bisa mendapatkan harta yang cukup besar yang nanti dijadikan sebagai modal berjihad ‘harta’ untuk Islam. Jika kita tilik Umar bin Khattab maka ia merupkan seorang pengusaha juga, dengan bisnis di bidang properti.
Nah berbicara mengenai property maka akan timbul celah-celah emas untuk melihat pintu rezeki yang terbuka lebar. Melalui property ini, maka akan menjadi sebuah bisnis menarik yang mungkin bisa kita tekuni. Karena di property ini ibarat pribahasa, “sekali mendayung dua tiga pulau terlewati”. Artinya sekali menjalankan bisnis property, maka akan ada dua keuntungan yang di dapat. Yaitu Capital Gain dan Cash Flow.
Capital Gain adalah merupakan selisih harga saat ini dengan harga ketika kita menjualnya nanti. Selisih itulah yang merupakan keuntungan yang bisa kita terima sebagai pebisnis property. Lalu Cash Flow adalah semua keuntungan yang masuk ke kantong Anda secara annual. Mungkin bisa perbulan atau pertahun. Misalkan Anda menyewakan kos-kosan, maka setiap bulannya (setelah di kurangi biaya operasional dan perawatan) hasil itulah yang Anda dapatkan, dan itu dinamakan dengan Cash Flow. Jadi kita mengetahui dengan membeli property, kita mendapatkan dua keuntungan, yaitu Capital Gain dan Cash Flow.
Lalu terbesit pertanyaaan, kriteria property seperti apakah yang harus kita beli untuk menjadi bisnis kita? Kira-kira disini saya akan menshare 5 Kriteria Properti yang layak untuk di investasikan dari sebuah buku Property Cash Machine nya Joe Hartanto.
1. Cash Flow harus positif
Maksudnya ketika kita membeli property pengeluaran bulanan/annual/rutin yang bersifat operasional dan perawatan harus lebih kecil dari pemasukan bulanan/annual/rutin kita. Sehingga dari selisih itu kita bisa mengambil keuntungan. Dan di katakan kita untuk memiliki property tersebut, karena ia bisa menghasilkan cash flow yang positif untuk kantong kita.
2. Motivasi penjual harus jelas
Jika kita mengetahui bahwa motivasi penjual property tersebut hanya iseng-iseng saja, maka kita akan sulit membeli dengan harga murah. Karena ia tidak terlalu terdesak untuk menjual propertinya. Padahal strategi kita di awal harus membeli dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Maka dari itu, carilah penjual property yang memang kepepet mau menjual propertinya, sehingga proses negosisasi harga bisa kita tekan seminimal mungkin
3. Lokasi dan pertumbuhannya menjanjikan
Pernah nonton film The Billionaire? Nah di film tersebut di kisahkan, bahwa pada saat merintis usaha rumput lautnya, lokasi menjadi pertimbangan yang harus di timbang-timbang dengan matang untuk membuka sebuah bisnis. Pun dengan property, semakin potensi lokasinya maka akan semakin naik dan tinggi harganya.
4. Kondisi bangunan bagus dan terawatt
Membeli property juga harus melihat dan mempertimbangan kondisi bangunan. Adalah pola pikir yang salah ketika kita membeli property tapi mengesampingkan kondisi bangungan. Karena ketika itu terjadi, kita memerlukan banyak biaya lagi untuk perbaikan.
5. Dokumen harus lengkap dan sah
Sebagai investor di bidang property, kita juga harus melihat bahwa dokumen itu sebagai hal yang vital juga dalam dunia property. Jadi pastikan ketika membeli property nanti, dokumen yang ada harus benar-benar asli, resmi dan sah. Sehingga ketika mau mengajukan ke bank, bank akan cepat menerimanya.
Signature
Elmo Juanara
(www.ElmoJuanara.com)
No comments:
Post a Comment