Sunday, June 16, 2013
BESI - Sebuah Nama Untuk Mushola di FT UB
Apa sajakah tempat atau lokasi di kampus teknik yang penuh
kenangan ? Mungkin banyak, mulai dari ‘emper' laboratorium yang mengingatkan masa- masa praktikum, ruang kemahasiswaan yang mengingat masa jadi panitia kegiatan kemahasiswaan, kafetaria yang dulu dipake buat nge-rumpi, kantor dosen yang sering dipake buat ‘nyanggong' saat hendak asistensi laporan kepada dosen, dan lain sebagainya, termasuk halte tempat nyegat mikrolet atau warung soda
gembira yang kerap digunakan sebagai ajang pesta lulusan (lain kali akan saya coba untuk menurunkan tulisan tentang seremonial ‘soda gembira' bagi para
lulusan ini...).
Barangkali bagi alumni FT UB era 90-an masih melekat kuat akan ingatan tentang dibangunnya sebuah mushola di lingkungan FT kala itu. Lokasinya berada di dekat gedung kemahasiswaan fakultas. Cukup ‘nyebrang' kali kecil kalo dari gedung senat mahasiswa FT. Mushola yang dinamai Al - Hadiid (artinya BESI) ini tiap harinya ramai dipakai untuk sholat berjamaah. Kala subuh, para aktifis yang nginap di kampus sering terlihat di mushola ini. Kalau dhuhur apalagi, jaman dulu jamaahnya sampai harus ngantri di depan mushola untuk sholat sehingga tak jarang sepatunya kerap tertukar dan kesulitan menemukan pasangan sepatunya gara - gara bejibunnya sepatu yang teronggok di depan mushola.
Pun saat Asar, maghrib hingga Isya selalu ada yang sholat di mushola ini. Beragam pula jamaah pengajiannya. Ini mushola memang milik semua golongan. Jadinya ya rame. Mulai dari mahasiswa, dosen, security, pedagang asongan, sampai maling sepatu mungkin pernah singgah di mushola ini. Pada saat ramadhan, tak ayal lagi. Mushola ini juga menggelar banyak kegiatan.
Banyak cerita yang beredar di mushola Al-Hadiid. Unik - unik pula.
Pernah ada maling sepatu tertangkap saat sholat dhuhur. Maling sepatu memang berkeliaran di sini, karena tempatnya memang relatif terbuka. Selain itu banyak juga yang menggunakan mushola ini untuk berteduh dari hujan. Juga ada yang memanfaatkan sebagai arena ajang diskusi, kerja kelompok, sampai pernah juga dipakai untuk presentasi MLM. Ya...macam-macam ceritanya. Juga pernah ada maling kalkulator di mushola ini. Lho kok kalkulator ? Jangan heran, kebanyakan mahasiswa teknik memiliki kalkulator yang relatif canggih. Tentunya berdasarkan kebutuhan penghitungan matematis, statistik, dan tuntutan penghitungan ‘jlimet' yang lain, mau tidak mau mahasiswa harus menyiapkan kalkulator secanggih mungkin. (Tentunya kalkulator yang canggih juga mumpuni untuk menyimpan contekan ujian...Hahahaha...). Jadi, wajar pula bila tas- tas yang teronggok di pojok mushola bisa menjadi inceran maling kalkulator.
Tapi yang jelas rasanya belum pernah ada cerita tentang hal -hal gaib bin mistis di mushola ini. Mungkin karena mushola ini relatif baru dan modern sehingga tidak tersentuh kisah mistis. Atau... bisa jadi karena mushola ini di-‘monopoli' oleh orang - orang teknik, yang notabene selalu berpikir logis dan jauh dari unsur mistis. Hahahaha......
Sekarang mushola ini lebih bagus. Di depannya dibangun semacam teras, hingga lebih nyaman untuk didatangi. Suasananya lebih teduh cocok untuk beristirahat hingga bisa jadi terlelap-tidur. Nyaman sekali deh pokoknya. Semoga dengan kondisi yang lebih nyaman semakin banyak mahasiswa yang sholat di mushola Al-Hadiid, meskipun kini di tiap gedung punya tempat sholat. Mari kita sambang ke Al-Hadiid....[] akhlis rizza - M95 - kontributor malang.
Artikel ini disadur dan diambil dari --> http://www.123teknik.com/v4/index.php/rubrik-teknik/kabar-teknik/31-besi-sebuah-nama-untuk-musholah-di-ft-ub
Semoga Bermanfaat!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wah....ini si elmo yg klo minjem wireless,surat pinjam'nya suka mepet2 itu yaa..... :p
ReplyDeleteKyk'nya skg nular k tmn2mu yg lain deh.... Hahaha
wah kok bisa nemu blog saya mba?
ReplyDeletemaaf mba, sebenernya ga ada maksud mepet2, supaya kegiatannya aja yang suka dadak hehe