“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Semoga do’a ini tidak berlebihan. Toh Allah memerintahkan kita untuk senantiasa berdo’a kepadanya. Dan niscaya akan dikabulkan oleh- Nya. Allah Maha Kaya, Allah Maha Mendengar, dan Allah Maha Pemurah…
Aku pikir apa salahnya… tentu saja bukan karena berdo’anya. Melainkan narasi do’aku yang terlalu terus terang. Bukankah untuk hal- hal buruk seperti menang lotre orang khusyu’ berdo’a? apalagi untuk sebuah obsesi besar ingin menjadi kaya…
Ah…sudahlah. Aku harus yakin dengan do’a ini:
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Aku berharap do’a ini sekaligus menjadi salah satu obsesiku. Kemudian merasuk hingga ke alam bawah sadarku. Membentuk sebuah keyakinan dan berbuah sikap serta habit yang positif. Mendorong seluruh naluriku untuk merealisasikannya. Dalam setiap waktu, setiap tempat dan setiap kesempatan…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Terlalu banyak kebaikan yang terlewatkan dengan menjadi seorang fukaro. Terlalu sedikit peluang berkontribusi dengan menjadi seorang masaakin. Dan yang kutakutkan adalah, jika tiba saatnya kesempitan itu datang pada saat kekuatan iman sedang yankuuz, Na’udzu billah min dzaalik…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab kehormatan seorang lelaki terletak pada kakinya. Ketika ia mampu berdiri, menapak bumi dengan kakinya sendiri. Entah melangkah tertatih, atau hanya dengan gontai terseret, tak soal, yang penting dengan kakinya. Maka menjadi mustadha’afin yang ringkih, dengan kaki yang ditopang disana-sini , memang bukan kehinaan, tapi jauh dari keterhormatan…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau telah berikan aku hati yang mudah tersentuh, mata yang mudah menangis, ketika menyaksikan pahit getir kehidupan hamba-hamba-Mu. Tentu saja disanalah letak keadilan-Mu, . Tetapi aku ingin merengkuh kemuliaan tangan yang di atas, bukan tang an yang di bawah…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin suatu saat, mampu bermunajat kepada-Mu dengan sebuah do’a yang pernah diucapkan oleh Abdurrahman bin Auf sahabat Rasul:” Ya..Allah, janganlah kau letakkan dunia dalam hatiku, tapi letakkanlah ia di bawah telapak kakiku!”…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab aku ingin memasuki surga-Mu, dari berbagai pintu yang Kau janjikan. Dan salah satunya adalah pintu kedermawanan. Seperti Utsman bin Affan sang khalifah yang meninginfakkan hartanya di medan jihad fii sabilillah…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
Sebab Engkau lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Sesungguhnya salah satu ukuran kekuatan muslim yang kau cintai adalah, kekuatan untuk memberi…
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Ya…Allah, Aku ingin kaya…”
“Amin…”
by : mohammad ahyar with love. (http://abid912.wordpress.com/2012/01/12/aku-ingin-kaya/)
No comments:
Post a Comment