Berbisnis di zaman sekarang bukanlah sebuah profesi lagi. Melainkan sebuah kewajiban dan hak orang. Kenapa? karena bekerja saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, kalau hanya mengandalkan kerja saja, pasti tidak akan cukup. karena saban hari harga-harga semakin naik, kebutuhan semakin banyak, inflasi semakin naik.
Dengan berbisnis, Anda akan memiliki dua sumber penghasilan. Kiyosaki pun mengatakan bahwa seorang E harus mempunyai bisnis, agar penghasilannya tidak mentok di satu sumber saja. Alhasil banyak orang yang sudah mulai berbisnis. mulai menjual apa saja yang bisa mereka jual. Yap! mereka membuat langkah yang tepat, mereka tidak NATO (Not Action Talk Only), tetapi mereka langsung ACTION. dan dengan action lah miracle happend.
Di bawah ini ada sebuah kisah yang saya ambil dari sebuah buku, semoga kisah ini dapat menginspirasi teman-teman untuk mulai memikirkan arti dari kata "Jangan Sekedar Berbisnis"
Zaman dahulu kala ada sebuah desa kecil nan indah. Tempat itu sangat menyenangkan, sayangnya di sana ada sebuah masalah. Desa itu tak punya air jika hujan tidak turun. Untuk menyelesaikan masalah itu selamanya, para tetua desa menawarkan kontrak bagi pengiriman air harian ke sana. Dua orang mengajukan diri melakukan tugas itu dan para tetua meberikan kontrak itu kepada mereka berdua. Mereka merasa bahwa persaingan akan menekan harga hingga tetap rendah dan menjamin persediaan cadangan air.
Orang pertama yang mendapat kontrak itu, Ed, langsung berlari pergi, membeli dua ember baja dan mulai berlari bolak-balik menyusuri jalan setapak menuju danau yang jaraknya satu setengah kilometer dari desa. Ia langsung mulai menghasilkan yang saat bekerja keras dari pagi hingga petang, mengangkut air dari danau dengan kedua embernya. Ia menuangnya ke dalam tangki penyimpanan terbuat dari beton yang telah di bangun penduduk desa itu. Setiap pagi ia harus bangun sebelum yang lain supaya bisa memastikan ada cukup air bagi penduduk desa saat mereka memerlukannya. Ia harus bekerja keas, tapi ia sangat senang karena bisa menghasilkan uang dan karena mendapatkan salah satu kontrak eksklusif dalam bisnis penyediaan air itu.
Pemegang kontrak kedua, Bill, beberapa saat menghilang. Ia tidak terlihat selama berbulan-bulan yang membuat Ed sangat bahagia karena ia jadi tidak mempunyai saingan. Ed mendapatkan semua pemasukan.
Bukannya membeli dua ember untuk bersaing dengan Ed, Bill membuat rencana usaha, mendirikan perusahaan, mendapatkan empat penanam modal, mengangkat seorang presiden eksekutif untuk melakukan pekerjaannya, dan kembali enam bulan kemudian dengan kru bangunan. Dalam waktu satu tahun timnya telah membangun jaringan pipa baja antikarat bervolume besar yang menyambungkan desa dengan danau.
Pada pesta pembukaan, Bill mengumumkan bahwa airnya lebih bersih dari pada air Ed. Bill tahu ada banyak keluhan tentang kotoran dalam air Ed. Bill juga mengumumkan bahwa ia bisa memasok air untuk desa selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Ed hanya bisa mengantarkan air pada hari kerja. Ia tidak bekerja pada akhir pekan. Lalu Bill mengumumkan bahwa ia akan memeberikan harga 75% lebih murah dari pada Ed untuk sumber airnya yang berkualitas lebih tinggi dan lebih bisa diandalkan. Penduduk desa bersorak sorai dan langsung berlari ke kran di ujung saluran pipa Bill.
Supaya bisa bersaing, Ed langsung menurunkan harganya sebanyak 75%, memberli dua ember lagi, menambahkan penutup pada ember-embernya, dan mulai mengangkut empat ember satu kali jalan. Untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, ia mempekerjakan kedua anak laki-lakinya untuk membantunya melakukan giliran kerja malam dan pada akhir pekan. Ketika mereka pergi bersekolah di perguruan tinggi, ia berkata kepada mereka, "Cepatlah kembali karena suatu saat bisnis ini akan menjadi milik kalian."
Entah kenapa, setelah lulus perguruan tinggi, kedua putranya tak pernah kembali. Akhirnya Ed mendapat masalah-masalah kepegawaian. Serikat buruh menuntut kenaikan gaji, peningkatan tunjangan, dan ingin anggotanya hanya mengankut satu ember sekali jalan.
Bill, di lain pihak, sadar bahwa jika desa itu membutuhkan air berarti desa-desa yang lain juga membutuhkannya. Ia menulis ulang rancangan bisnisnya dan pergi untuk menjual sistem penyaluran air bersihnya yang berkecepatan tinggi, bervolume besar, dan berbiaya rendah ke desa-desa di seluruh dunia. Ia hanya mendapat keuntungan satu penny untuk setiap ember air yang di salurkan, tapi ia mengirimkan miliaran ember air setiap hari, dan semua mengalir ke dalam rekening banknya.
Bill telah hidup bahagia selamanya, dan Ed bekerja keras seumur hidupnya dan selalu mempunyai masalah finansial. Tamat.
Udah di baca dengan seksama cerita diatas? ya saya yakin teman-teman sudah membacanya. Apa sih pelajaran yang bisa kita ambil dari sana? Yap! Sebuah mindset akan membuat orang menjadi sukses atau gagal. itulah sebabnya mindset untuk para entrepreneur harus bener dulu. Dari cerita diatas dapat kita telaah, bahwa Ed membangun bisnis dan Bill membangun sistem bisnis.
Pada awalnya ketika itu Bill menghilang dan mulai menyusun rancangan bisnisnya (baca:sistem). Mindset entrepreneur di dalam diri Bill telah terbentuk, ia melihat sebuah peluang besar ini, lalu memikirkan bagaimana caranya peluang ini bisa menjadi sebuah bisnis, yang nantinya bisnis ini akan berjalan dengan sendirinya. Betul! itulah sistem, itulah aset.
Banyak orang yang berbisnis hanya berbisnis saja. Mereka berhasil menjual bermacam-macam produknya, mereka mempunyai suatu konsep baru yang hebat, mereka ahli dalam bisnisnya, dll. Cuma mereka lupa satu hal, bahwa SISTEM itu sangat di perlukan. Dalam The Cashflow Quadrant hal inilah yang membedakan orang di kuadran S dengan orang di kuadran B.
Akhirnya, seperti judul artikel ini, Jangan Sekedar Berbisnis. Tidak hanya Hard Work tetapi juga Smart Work. Pada pertama kali saya membaca cerita ini, saya langsung tertegun, dan berpikir mengenai apa yang saya sudah lakukan selama ini dengan bisnis saya. Cerita ini sungguh menginspirasi saya untuk mulai mengerjakan suatu bisnis yang sifatnya berupa aset hingga suatu saat nanti bisnis itu sudah memiliki sistem.
Semoga sedikit artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat :)
Elmo Juanara
081807538830
www.ElmoJuanara.blogspot.com
No comments:
Post a Comment