Aksi sweeping berlangsung ricuh. Pihak keamanan tak mengizinkan buruh-buruh itu memasuki area pabrik. Para buruh kecewa hingga terjadi adu mulut di antara kedua pihak.
Buruh lalu berusaha mendobrak gerbang pabrik tapi tak berhasi
REPUBLIKA.CO.ID, Surabaya - Lagu 'Iwak Peyek' bergema pada aksi demonstrasi yang dilakukan berbagai elemen di Surabaya. Bahkan hampir setiap elemen, menyanyikan lagu yang sedang populer.
Bedanya, para pendemo melakukan perubahan sedikit pada liriknya. "Iwak peyek, Iwak peyek, Iwak Peyek sego jagung, sampe elek sampe tuek SBY mudun (lauk peyek nasi jagung, sampe tua sampe jelek SBY turun)," begitulah nyanyian yang disuarakan para demonstran.
Menurut Taufik Monyong, salah satu peserta aksi, lagu tersebut dapat mewakili suara hati rakyat Surabaya. Dia mengungkapkan, masyarakat Surabaya akan terus melakukan aksi untuk menolak kenaikan harga BBM meski sampai tua dan jelek. "Kami akan terus melakukan aksi walau sampai jelek karena kepanasan seperti ini. Dan bahkan, jika BBM benar-benar sampai naik, kami akan terus menyerukan suara untuk menurunkan SBY-Boediono," katanya.
Apakah aksi demo dapat pengaruhi kenaikan BBM?
Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat telah menyepakati kenaikan BBM bersubsidi sebesar Rp1.500 per liter.
Dengan kenaikan harga BBM hingga Rp1.500 dari harga Rp4.500 saat ini, maka pemerintah harus menggelontorkan subsidi sebesar Rp137 triliun.
Rencana kenaikan harga BBM ini ditentang oleh berbagai kalangan yang melakukan aksi demo turun ke jalan di sejumlah kota di Indonesia.
Banyak pihak yang khawatir kenaikan harga bahan bakar minyak ini juga akan berdampak pada harga kebutuhan sehari-hari.
Saat kenaikan BBM tahun 2008, harga makanan minuman naik antara 15%-30%.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman GAPPMI, Adhi Lukman mengatakan tahun ini harga diperkirakan naik antara 5-10%.
Namun Gubernur Bank Indonesia Darmin nasution mengatakan dampak inflasi kenaikan harga BBM hanya akan berlangsung sementara, antara 3-4 bulan sebelum situasi pulih kembali.
Apa yang anda khawatirkan atas rencana kenaikan BBM ini? Pada kenaikan BBM sebelumnya, apakah dampak kenaikan harga barang kebutuhan juga anda rasakan?
Apakah unjuk rasa menentang kenaikan dapat mempengaruhi keputusan DPR yang akan melakukan sidang paripurna akhir minggu ini?
Menurut Adhie, pemerintah juga tengah membangun opini negatif yang ditujukan kepada penentang kebijakan penaikkan harga BBM. "Pemerintah membangun opini negatif, seolah para penentang kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat itu akan membuat huru-hara," kata Adhie melalui layanan BlackBerry Messenger, Senin (26/3).
Ditambahkannya pula, dengan opini negatif yang dibangun itu maka pemerintah merasa punya alasan sah untuk mengerahkan pasukan TNI bersenjata lengkap. "Dengan menciptakan opini akan ada huru-hara maka TNI disiapkan sebagai alat pemukul para pengunjuk rasa," ulas Adhie.
Bahkan Juru Bicara Kepresidenan era Presidan Abdurrahman Wahid itu menengarai pemerintah telah menebar rasa takut di kalangan etnis Tionghoa bahwa aksi menentang kebijakan penaikan harga BBM yang akan dimulai pada besok (27/3) ini bakal berujung kerusuhan. "Sebagaimana terjadi pada Mei 1998," sambungya.
Karenanya untuk merusak aksi unjuk rasa rakyat agar menjadi betul-betul menakutkan, bukan tidak mungkin akan disusupkan “pasukan perusak” yang akan melakukan tindakan anarkis dari barisan massa aksi. "Dengan demikian ada cukup alasan TNI-Polri bersenjata merangsek ke dan membubarkan paksa pengunjuk rasa," ucapnya.(ara/jpnn)
No comments:
Post a Comment