Lalu beliau mengatakan cobalah memulai berbisnis, walaupun itu baru kecil-kecilan, tapi kalau kamu terus kembangankan dan kelola dengan benar, insyaAllah berhasil. Lalu di antara kami pun berkata, "kalau bisnis kan susah kak?", "saya tidak punya modalnya kak", "saya juga ga ada skill bisnis kak". Di tembak beruntun pertanyaan, beliau menjawab, katanya bisnis itu tidak perlu menunggu modal dulu, tidak perlu harus punya skill atau kemampuan manajemen bisnis yang baik.
Lalu beliau melanjutkan, katanya kalau memang kalian mempunyai kendala dengan bisnis pasti itu Modal dan Kemampuan. Mari kita kupas satu persatu.
Modal
Kenapa harus menunggu modal (baca:uang) untuk menjalankan sebuah bisnis? lalu beliau bertanya, kira-kira mau engga tangan kamu saya beli 100 juta? Engga mau? ya udah deh saya naikin jadi 500 juta? engga mau juga? kenapa? hmm... kalau engga saya minta jarinya aja deh di tuker sama 1 Milyar! Tuh udah besar kan nominalnya? masih engga mau juga? kenapa? kenapa?!
Itulah sebuah paragraph yang membuka hati kami, kami tersadar bahwa sesungguhnya kita ini telah memiliki modal yang besar, yang luar biasa, anugerah Sang Maha Kuasa yang tidak ternilai harganya. Ketika kita di tanya ingin menukarkan tangan kita dengan uang 500 juta pasti dengan cepat kita akan menjawab TIDAK! kenapa? karena diri kita (tubuh) lebih berharga di bandingkan apapun. Catatan pertama, kita sudah memiliki modal yang tak ternilai, yaitu diri kita.
Kemampuan/skill
Dalam hal ini orang memandang bisnis itu adalah sesuatu hal yang hebat, luar biasa, sampai-sampai mereka memandang hal ini menjadi berat. Dan didalam otak bawah sadar mereka merekam bahwa, saya hanya seorang pelajar/mahasiswa/karyawan yang tidak mungkin bisa memiliki sebuah bisnis, di karenakan syarat menjadi pebisnis adalah mempunyai skill yang hebat. Benarkah begitu? TIDAK! binis itu simpel aja, intinya dagang perdagangan. tidak lebih dan tidak kurang. entah itu perdagangan barang atau jasa.
Di kendala yang kedua ini yaitu tidak punyanya skill atau kemampuan dalam berbisnis, mentor kami itu mengatakan, "Mulailah dari yang kamu bisa dulu". Satu statement yang mencengangkan, setiap dari kami mulai menelaah, mencerna, dan berpikir dalam. dan KLIK! Sebenarnya kita bisa mulai bisnis dari apa yang bisa kita lakukan, misalkan kalau kita seorang pelajar yang rajin, kita bisa merangkum pelajaran, dan menjualnya kepada teman-teman kita yang malas mencatat. Lalu misalkan kalau kita adalah seorang yang gemar ber facebookan atau twitter, kita bisa membantu teman-teman kita yang ingin memasarkan produknya lewat akun facebook atau twitter kita. Lalu misalkan Anda adalah mahasiswa di sebuah universitas favorit, Anda bisa membuka kelas bimbingan belajar dengan mengajar adik-adik kelas Anda yang ingin masuk universitas favorit juga. Lalu jika Anda adalah anak kos-kosan, Anda bisa membantu teman-teman Anda dalam melaundry baju-baju mereka. dan lain-lain.
Sebenernya banyak yang bisa kita lakukan, dan itu termasuk bisnis, yang nantinya kalau itu sudah berjalan kita bisa membuat sistemnya. Nah Catatan yang kedua, mulailah dari yang kamu bisa, dengan kata lain bermanfaatlah bagi orang lain.
Dan benarlah ada sebuah pernyataan yang mengatakan, "Sebaik-baiknya orang ialah yang bermanfaat bagi orang lain."
Itulah setidaknya beberapa paragraph yang membahas tuntas 2 kendala dalam memulai bisnis.
Jadi rangkuman dalam mengatasi 2 kendala tadi adalah :
Thanks to kk mentor yang sudah membuka wawasan kami mengenai Modal dan Kemampuan.
- Catatan pertama, kita sudah memiliki modal yang tak ternilai, yaitu diri kita.
- Catatan yang kedua, mulailah dari yang kamu bisa, dengan kata lain bermanfaatlah bagi orang lain.
Semoga artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat ;)
Elmo Juanara
081807538830
www.ElmoJuanara.blogspot.com
No comments:
Post a Comment